Senin, 07 September 2009

ERP

Sejarah


Perkembangan ERP tidak terlepas dari perkembangan rekayasa pabrikasi (manufacturing) itu sendiri. Kebutuhan akan informasi dari proses pabrikasi juga semakin banyak yang akan berguna bagi setiap pelaku dari pabrikasi baik pelaksanan maupun pengambil keputusan.
Perkembangan ERP melalui tahapan yang sangat lama dengan mengembangkan dari sistem yang telah lahir sebelumnya.
  1. Tahun 1960-an merupakan konsep awal dari ERP dengan adanya MRP (Material Requirements Planning), sistem ini meliputi perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material perusahaan.
  2. Tahun 1980-an MRP berkembang menjadi MRP II (Manufacturing Resource Planning), yang memperkenalkan konsep mengenai penyatuan kebutuhan material (MRP) dan kebutuhan sumber daya untuk proses produksi.
  3. Tahun 1990-an perkembangan ERP mulai pesat, awal dari perkembangan ERP dimulai Tahun 1972 dengan dipelopori oleh 5 karyawan IBM di Mannheim Jerman yang menciptakan SAP yang berfungsi untuk menyatukan solusi bisnis. Pada dasarnya ERP adalah penambahan module keuangan pada MRP II, sehingga lebih memudahkan bagi para pengambil keputusan menentukan keputusan-keputusannya.
ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.

Karakter Sistem

ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.

sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_sumber_daya_perusahaan



Software ERP

Beikut adalah software ERP yang saat ini beredar, baik yang berlisensi bayar maupun open source

  • Dynamic AX
  • Compiere
  • ORACLE
  • JDE
  • BAAN
  • MFGPro
  • Protean
  • Magic
  • aLTiUs
  • SAP
  • Onesoft
  • IFS
  • AGRESSO
  • BOSERP
  • EuClid System
  • Mincom Ellipse
  • Axapta
  • SPIN - Datadigi Indonesia

Gagalnya ERP

  • Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
  • Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik
  • Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya
  • Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru

Tanda-tanda kegagalan ERP

Kegagalan ERP biasanya ditandai oleh adanya hal-hal sebagai berikut:

  • Kurangnya komitmen top management
  • Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisa strategi bisnis)
  • Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan)
  • Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal)
  • Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan
  • Kesalahan penghitungan waktu implementasi
  • Tidak cocoknya software dgn business process
  • Kurangnya training dan pembelajaran
  • Cacatnya project design & management
  • Kurangnya komunikasi
  • Saran penghematan yang menyesatkan

7 komentar:

  1. malam rifci..
    hehe
    mw tny nii, simple aja
    maksudnya saran penghematan yang menyesatkan..itu apa yang lagi dihemat ya, kok menyesatkan?bukannya kl hemaat tuh bagus ya(dalam ekonomi)
    bgmn mnrt u ki?

    thx..

    regards,
    noventy..

    hehe

    BalasHapus
  2. Dari sekian banyak kegagalan ERP,..Software ERP mana c ki yang paling sering mengalami kegagalan?? Kita semua kan udah pada tau,kl software ERP macam-macamnya yaitu Oracle, BAAN, Compiere,..

    BalasHapus
  3. Haloo rifchy,

    mo nanya nih, dalam tanda2 kegagalan erp diatas kan terdapat "Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan", itu maksudnya apa ya,dan mungkin bisa diberikan contoh.

    BalasHapus
  4. Simple saja pertanyaan Saya, menurut Anda dalam memilih tools ERP,apakah terdapat perbedaan hasil yg signifikan antara yg berbayar dan tidak berbayar??

    BalasHapus
  5. rifcy....

    disini anda menyebutkan software2 ERP, baik yang open source maupun yang berlisensi bayar!

    pertanyaannya :

    sebutkan diantara software2 yang anda lampirkan, mana yg dikatakan open source dan mana yang dikatakan berlisensi bayar???

    trim's

    BalasHapus
  6. mas, kenapa ERP dibilang back office system..padahal kan hasil output dari system ini ujung-ujung nya ke customer juga kan?explain as clear as u can.Arigato

    BalasHapus
  7. >>aku seorang bodo : maaf maksudnya itu penghematan costing dibagian pembuatan suatu produk

    >>chi_she: semua software tidak sempurna, semua pasti bisa mengalami kegagalan. daripada bahas yang paling banyak gagal mending bahas yang paling powerfull yaitu SAP.tapi agak mahal dan untuk perusahaan menengah keatas.

    >>Seno Adji: Buy in maksudnya pembelian untuk kepuasaan karyawan dan kebutuhan perusahaan.

    >>sagefrog: tentu aja gus. Biasanya yang bayar lebih powerful.kalau yang demo biasanya agak susah.

    >>Richa kurniawati: yang bayar SAP.yang gak bayar Compiere.

    >>Bhischild: Yup.maksudnya prosesnya yang ada di back system.customer hanya perlu melihat hasil dalam bentuk jadi ataupun sajian diagram global. mereka ga perlu tau system kerja kita yang terlalu mendalam.


    Trims...arigatou

    BalasHapus